Radio Rodja 756 AM dari Radio Rodja 756AM
Radio Rodja 756AM
Radio: Radio Rodja
Kategori: Agama & Spiritualitas
Tambahkan ke Daftar Saya
Dengarkan episode terakhir:
Pentingnya Diagnosa dalam Pendidikan Remaja merupakan kajian Islam ilmiah yang disampaikan oleh Ustadz Abu Ihsan Al-Atsaary dalam pembahasan Ada Apa dengan Remaja. Kajian ini disampaikan pada Selasa, 10 Jumadil Awal 1446 H / 12 November 2024 M.
Kajian Tentang Pentingnya Diagnosa dalam Pendidikan Remaja
Pada kajian terakhir, kita membahas tentang lingkungan positif yang dibangun melalui komunikasi yang hangat, yaitu dengan adanya dialog dua arah antara orang tua dan remaja. Dalam hal ini, kita menukil perkataan Utbah bin Abi Sufyan kepada pendidik anaknya, yaitu Abdus Somad. Salah satu pesan beliau adalah: “Jadilah bagi mereka—anak-anak didik kita atau remaja-remaja kita—seperti dokter yang tidak tergesa-gesa mengobati sebelum mengetahui penyakitnya.”
Seorang pendidik, seperti seorang dokter, perlu mendiagnosa terlebih dahulu sebelum menentukan dosis atau kadar “obat” yang diberikan. Hukuman itu seperti obat pahit; jika tidak tepat dosisnya, ia bisa membahayakan. Maka, jadilah pendidik yang bijak, yang meneliti dahulu masalah yang dihadapi remaja sebelum memutuskan hukuman atau tindakan. Ini penting agar “obat” yang diberikan benar-benar menyembuhkan dan bermanfaat.
Demikian pula, dalam menghadapi anak-anak atau remaja, kita harus mengetahui duduk perkaranya dengan mendiagnosa terlebih dahulu. Dengan mengetahui masalah dan penyebabnya, kita bisa memberikan pengajaran yang tepat sesuai kadar yang diperlukan. Terburu-buru dalam menjatuhkan vonis seringkali menghasilkan keputusan yang keliru. Misalnya, jika ternyata anak tidak bersalah tetapi dihukum, hal ini dapat membuatnya kehilangan kepercayaan kepada pendidiknya. Kepercayaan adalah dasar dari hubungan yang sehat antara pendidik dan anak didik.
Kecerobohan dari pihak pendidik tidak bisa ditoleransi, karena berpotensi merusak ikatan yang telah terbangun. Sementara itu, kecerobohan dari anak-anak atau remaja mungkin masih dapat dimaklumi karena sifat alamiah mereka. Oleh karena itu, seorang pendidik harus berupaya menghindari kesalahan dalam menjatuhkan hukuman atau sanksi, terutama yang bersifat fisik. Jika salah, ini akan merusak hubungan dan membahayakan perkembangan mental anak atau remaja tersebut.
Sebagai pendidik, tugas kita adalah mengatasi dan memperbaiki kecerobohan anak-anak didik, meluruskan dan membenahi kekurangan mereka. Namun, kecerobohan dari pendidik sendiri merupakan hal yang sangat fatal dan tidak bisa ditolerir. Bila sesama murid saling membully, mungkin itu masih bisa dimaklumi sebagai kekurangan anak-anak. Akan tetapi, jika pelaku bully adalah pendidik, guru, atau bahkan orang tua, ini sama sekali tidak bisa dimaafkan.
Ada pepatah yang mengatakan, “Jika guru kencing berdiri, murid akan kencing berlari.” Artinya, jika pendidik berbuat ceroboh, anak didik akan melakukan hal yang lebih ekstrem. Jika pendidik ceroboh, anak-anak akan menirunya dengan kecerobohan yang lebih besar. Oleh karena itu, pendidik tidak boleh terburu-buru menyalahkan atau memberikan stigma berat kepada anak-anak. Bila pendidik keliru dalam memberikan hukuman atau menjatuhkan vonis, akibatnya anak-anak akan semakin ceroboh atau bahkan mengabaikan kata-kata pendidiknya.
Dalam banyak kasus, kecerobohan pendidik yang berawal dari vonis atau hukuman yang salah malah membuat anak merasa semakin terpojok. Akhirnya, baik pendidik maupun anak didik akan semakin menjauh satu sama lain. Hubungan antara keduanya menjadi renggang,
Episode sebelumnya
-
4046 - Pentingnya Diagnosa dalam Pendidikan Remaja Thu, 14 Nov 2024 - 0h
-
4045 - Larangan Memelihara Anjing, Kecuali untuk Berburu atau Menjaga Kebun Wed, 13 Nov 2024
-
4044 - Kekuasaan dan Kepemimpinan Sepenuhnya dari Allah Wed, 13 Nov 2024
-
4043 - Mengajari dengan Memberikan Contoh Tue, 12 Nov 2024 - 0h
-
4042 - Masalah Seputar Shalat Berjamaah Mon, 11 Nov 2024
-
4041 - Peringatan Tegas Imam Muslim tentang Larangan Berdusta atas Nama Nabi Mon, 11 Nov 2024
-
4040 - Aqidah Yang Benar Thu, 07 Nov 2024
-
4039 - Memberikan Ruang Ekspresi bagi Remaja Wed, 06 Nov 2024 - 0h
-
4038 - Larangan Tathayyur Wed, 06 Nov 2024
-
4037 - Bahaya Nafsu Bagi Pemiliknya Tue, 05 Nov 2024 - 0h
Tampilkan lebih banyak episode
5